Doa Lea dan Jawaban Allah

by: Ev. Yadi Sampurna Lima

Bacaan: Kejadian 29:13-35

Bacaan: Kejadian 30:1-24

Lea dapat saja menyalahkan semua orang, terutama ayahnya, suaminya, dan adiknya, untuk nasib buruk yang dialaminya. Hidup Lea memang berat. Lahir dengan penampilan yang tidak terlalu menarik, ia selalu menjadi bayang-bayang dari adiknya sendiri, kembang desa di tempat Laban tinggal. Setelah malam pertama yang traumatis, dan minggu perkawinan yang aneh dengan keponakan ayahnya yang marah (karena sebenarnya Rahel, si kembang desa, itu lah yang diincar oleh Yakub – ia berkerja tujuh tahun tanpa digaji demi dapat menikahi Rahel), kembali hidupnya dihantui oleh kehadiran adiknya yang menjengkelkan itu. Seumur hidup perkawinannya denga Yakub, Lea tidak pernah sungguh-sungguh dicintai. Ia selalu menjadi noda dalam kebahagiaan hidup orang lain. Di dalam masa kecilnya, kemungkinan besar ayah dan ibu mencurahkan kasih sayang dan perhatian sepenuhnya kepada Rahel yang cantik, sedangkan Lea, si bebek buruk rupa, selalu menjadi nomor dua (mengenai penampilan keduanya anda bisa melihat Kej 29:17).

Continue reading

Doa

Di manakah tempat doa dalam perspektif teologi sistematis? Atau doa hanya bisa ditempatkan dalam cabang teologi praktis, i.e. dalam teologi spiritualitas? Tidak diragukan lagi, keterpisahan antara teologi sistematis dan teologi praktis menjadi persoalan besar dalam kehidupan jemaat. Teologi praktis tanpa pendasaran teologi sistematis; sebaliknya, teologi sistematis tanpa aplikasi yang jelas dalam kehidupan sehari-hari. Namun seharusnya tidak demikian. Sesungguhnya, doa memiliki tempat yang sah dalam teologi sistematis, yaitu dalam doktrin keselamatan.

Continue reading

Debora dan kepemimpinan seorang perempuan

Bacaan: Hakim-hakim 4:1-24

Cerita tentang Debora yang menjadi hakim di Israel merupakan suatu cerita yang menimbulkan banyak pertanyaan klasik tentang apakah Alkitab memang memberikan ruang untuk kepemimpinan seorang perempuan. Hal ini menjadi sulit jika dibandingkan dengan tulisan Paulus yang mengatakan bahwa “perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan jemaat” (1 Kor 14:34). Beberapa penafsir modern mengatakan bahwa tulisan Paulus ini kontekstual dan bukan universal. Namun bagaimana pun Alkitab agaknya memang mengajarkan adanya ordo ciptaan: laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka, dan bukan sebaliknya. Apakah kepemimpinan Debora merupakan suatu perkecualian atau sebuah cerita yang biasa saja?

Continue reading

Mempersembahkan Hidup Sepenuhnya

Bacaan: Roma 12:1-2

Roma 12 ini bagian yang cukup terkenal, khususnya ay. 1 dan 2. Surat Roma adalah tulisan Paulus yang secara teologis mungkin dapat dikatakan paling solid dan dalam. Secara sederhana struktur surat Roma biasa dibagi dua: pasal 1-11 yang lebih menyerupai risalah teologis dan pasal 12 – terakhir yang merupakan ajaran-ajaran atau nasihat-nasihat praktis tentang kehidupan Kristen. Ini menyatakan bahwa tulisan, pelayanan dan kehidupan Paulus sangat lincah, mengisi kebutuhan orang di segala zaman yang seringkali mendualismekan teori dan praktek. Maka kita sering mendengar orang berkata sinis, “Untuk apa mengerti doktrin-doktrin yang sulit? Teorinya selalu bagus, tapi hidupnya tidak karuan.“ Dualisme. Kita tertarik untuk mengetahui rahasia Paulus dapat beralih dari pengajaran doktrin ke pengajaran hidup sehari-hari dengan lincah.

Continue reading

Memuliakan Tuhan melalui Pekerjaan

Bacaan: Daniel 6:1-28

Daniel merupakan seorang sosok yang unik dicatat di dalam Perjanjian Lama. Sejak dari cerita Sekolah Minggu Daniel berhasil mendapatkan tempat dalam kanonisasi cerita-cerita Alkitab untuk anak-anak dengan pengalaman gua singanya. Cerita Sekolah Minggu http://theessaymag.com/canada/ inilah yang juga akan kita renungkan pada saat ini. Namun, karena kita toh sudah bertumbuh lebih dewasa, kita harus belajar untuk kagum lebih daripada sekedar karena keajaiban yang terjadi pada singa-singa yang mengambil sikap puasa sangat berhadapan dengan Daniel. Memang, pasal 6 ini merupakan pasal yang menarik untuk digali dan dihayati oleh setiap orang percaya.

Continue reading

Kegenapan Waktu Allah

Bacaan: Galatia 4:1-9

Sebagai ciptaan manusia ditempatkan oleh Tuhan dalam keterbatasan ruang dan waktu. Suka atau tidak suka manusia harus menentukan sikapnya bagaimana dia berurusan dengan waktu. Ada orang yang selalu merasa punya banyak waktu, sementara orang yang lain lagi merasa kekurangan waktu. Yang satu berusaha mengisi waktu sebanyak mungkin, yang lain menyia-nyiakan waktu. Yang lain menanti dengan penuh pengharapan, yang lain tidak peduli dan membiarkan waktu bergulir begitu saja. Ya, bahkan orang yang tidak peduli dengan waktu pun sebenarnya juga telah menentukan sikapnya terhadap waktu. Mereka yang menanti dan menunggu bukan berarti menjalani kehidupan yang pasti lebih baik daripada mereka yang mengabaikan waktu. Yang menjadi persoalan adalah apa yang kita nantikan dalam kehidupan ini?

Continue reading

Kepemimpinan Rohani Seorang Laki-laki

Bacaan: Efesus 5:21-33

Ayat-ayat di atas biasa dipakai sebagai nats khotbah dalam pernikahan Kristen. Salah mengerti ayat ini bisa mengakibatkan suatu pernikahan yang tidak dibangun di atas dasar Kitab Suci melainkan hanya sebatas pernikahan a la budaya Timur. Apa maksudnya? Coba perhatikan, di situ dikatakan misalnya: “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan” (ay. 22). Laki-laki mana yang tidak akan senang mendengar ayat seperti itu? Ya, terutama laki-laki orang Timur! Kita akan sangat menikmati ketaatan seorang isteri seperti itu, bukan? Namun saya kuatir, penafsiran seperti itu sangat one-sided kalau bahkan tidak mau dibilang keliru.

Continue reading

Spiritualitas Ketersembunyian

Bacaan: Matius 6:5-6

Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Continue reading

Bekerja dalam Perspektif Kerajaan Allah

Bacaan: Daniel 1:1-21

Dalam Daniel 1, kita bisa melihat satu perjalanan Daniel yang salah satu bagian klimaks dalam hidupnya adalah bagaimana dia terluput dari ketidakadilan yang direncanakan kepada dirinya, di dalam pengalaman gua singa. Ternyata pengalaman gua singa yang sangat “heroik” bukan terjadi begitu saja, tetapi ada suatu persiapan yang sangat panjang. Tuhan membentuk Daniel sejak dia pertama kali masuk ke dalam kerajaan Babel. Saya pikir ini prinsip yang sangat penting di dalam kehidupan kita. Kita selalu ingin melihat orang dari hasil akhirnya, tapi kita kurang tertarik melihat bagaimana perjalanan seseorang dibentuk oleh Tuhan sebelum dia berhasil; bagaimana dia mendapatkan reward (upah) dari apa yang selama ini sudah dia kerjakan di dalam ketekunan. Kita kurang tertarik dengan bagaimana perjalanan hidup seseorang mengalami jatuh bangun sampai pada titik terakhir, karena menurut kita itu juga tidak membawa kita ke mana-mana. Tapi, menurut prinsip Alkitab, kita tidak bisa membuang bagian itu. Kita tidak bisa hanya mempelajari cerita Daniel dan gua singanya, tapi kita juga harus kagum dengan bagaimana perjalanan kehidupannya dibentuk oleh Tuhan dengan cerita-cerita yang tidak terlalu dramatis tapi sebetulnya merupakan suatu momen yang penting di dalam kehidupannya.

Continue reading

Mencukupkan Diri (Contentment)

Pendahuluan: Situasi Kontemporer Dunia Kita

Kita hidup dalam dunia yang serakah. Ya, bukan hanya itu: bahkan kita diajari bahwa keserakahanlah yang benar, karena orang-orang yang tidak serakah akhirnya terlindas hancur dan tidak akan pernah menuju pada pintu gerbang keberhasilan. Keserakahan ternyata mengambil bentuknya bukan hanya pada materi atau uang saja, melainkan juga dalam bentuk-bentuk yang lain.

Continue reading

© Copyright 2017 Sola Dei Gloria. All Rights Reserved.